MANOHARA DITEROR PEMBUNUH BAYARAN

Selasa, 02 Juni 2009



KESULITAN BELUM BERAKHIR

Belum selesai bahaya bagi Manohara Adelia Pinot, wanita yang diperistri oleh pangeran Kerajaan Kelantan masih takut akan terror yang mungkin saja dilakukan oleh pihak Kerajaan Kelantan. Manohara sampai hari Selasa Juni belum bias memilih Dokter untuk melakukan visum retentrum. Dari pihak lawyer sendiri juga sangat berhati – hati menunjuk siapa dokter yang akan melakukan visum retentrum untuk kliennya Manohara Adelia Pinot. Dari pihak pengacara O.C Kaligis mengarahkan atau mewakili kliennya juga harus hati – hati karena banyak orang Indonesia yang mau dibayar oleh pihak Kerajaan Kelantan, banayak pula orang – orang yang mengaku pihak kerajaan kelantan atau keluarga padahal dia hanya seorang penyalur tenaga kerja atau penyalur pembantu.


Sebut saja Ichsan dia bekerja sebagai penyalur pembantu yang setiap hari menyalurkan wanita ke beberapa orang yang membutuhkan pembantu rumah tangga ada informasi dari masyarakat sekitar bahwa Ichsan ini juga menyalurkan PSK ke Negeri Jiran Malaysia. Dengan upah besar yang di dapat itu bisnis haram ini berlangsung sekian tahun dan akhirnya membawa Ichsan mengenal pihak keluarga Kerajaan Kelantan.


Berawal dari mengenal teman – teman Tengku Fahri sampai akhirnya Ichsan mengenal secara langsung Tengku Fahri. Ichsan mendapatkan kesempatan mengembangkan bisnis di lingkungan teman – teman Tengku Fahri dan orang – orang keluarga Kerajaan. Wanita – wanita yang ditawarkan Ichsan mulai dari model sampai dengan artis pendatang baru Indonesia. Suatu saat pangeran Kerajaan Kelantan ingin segera menikah karena desakan dari san Ibu Ratu dengan dalih Sang Sultan sudah sakit keras sehingga ingin segera melihat Sang Putra Mahkota menikah. Maka dikenalkanlah Manohara kepada Tengku Fahri oleh Ichsan.


Foto Manohara bersama Fakhri  pernikahan di Istana Negeri Kubang Kerian, Dewan Jubli Perak, Malaysia pada 10 April 2008.

Manohara bersama Fakhri di pesta pernikahannya yang megah dan meriah. Foto-foto ini diambil dari dokumentasi nenek kandung Manohara Odelia Pinot, Nurul Achmad (64) di rumahnya, Jl Bajiminasa, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/4/2009)

Manohara bersama Fakhri di pesta pernikahannya yang megah dan meriah. Foto-foto ini diambil dari dokumentasi nenek kandung Manohara Odelia Pinot, Nurul Achmad (64) di rumahnya, Jl Bajiminasa, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/4/2009).


Dari perkenalan itu Tengku Fahri berusaha mendekati Manohara dan beberapa kali mengajak makan malam. Sampai akhirnya terjadi “pernikahan sarat penipuan” itu. Saya melihat dari penipuan seputar proses pernikahan itu melibatkan keluarga besar Kerajaan Kelantan sampai sang Ibunda Ratu juga tahu semua itu. Sang Ibunda Ratu tidak mencegah proses penipuan pernikahan ini malah memerintahkan petinggi kerajaan untuk membantu melancarkan jalannya pernikahan. Sampai setelah resepsi pernikahan kondisi harmonis dan lemah lembut dari Sang Pangeran berubah total memnjadi sikap yang kasar dan tidak patut mencitrakan pribadi Sang Pangeran. Suatu kenyataan yang pahit yang harus di hadapi oleh Manohara, suamiyang psikopat.


Saya juga tahu persis bahwa Sang Pangeran mulai tumbuh remaja memiliki sikap Psikopat, sikap yang sangat cepat berubah dan tidak bisa dikendalikan oleh ibunda ratu. Tengku Fahri anak kesayangan Ibunda Ratu. Mulai meminta hal yang aneh kepada Sultan , membuat ruangan rahasia layaknya di film action, membatasi gerak abdi kerajaan, menggaji minim abdi kerajaan dan memantau setiap gerak abdi kerajaan. Sikap aneh Putra Pangeran tidak habis disini, mereka tidak bisa menghentikan sikap Pangeran doyan wanita. Karena lingkungan pergaulan semakin membawa sang pangeran menyukai kekerasan dan penyimpangan seksual.


ORANG TANPA RASA NASIONALIS


Kepulangan Manohara ke tanah air disambut haru seluruh rakyat Indonesia pada minggu Mei. Di bandara Halim Perdanakusuma bersama lascar Merah Putih dan beberapa orang yang membantu kepulangan Manohara tampak semburat wajah ceria wanita yang berparas indo. Sehari Manohara tampak memiliki kepadatan yang betul – betul menyita waktu, di undang ke beberapa TV swasta dan Menteri peranan wanita. Apakah kegiatan seperti itu tidak menyita waktu, maaf apakah di undang Ibu Mentri tidak dating karena menjalankan kepentinga pribadi.


Saya melihat tayangan di GO SPOT Rabu pagi 3 Juni 2009 sangat kaget dan nelongso, sambil ngelus dada saya melihat tayangan itu. Host acara itu menyampaikan bahwa Manohara tidak serius dalam menjalankan proses menuntut sang suami, Manohara belum menjalankan visum retentrum karena sangat senang menjadi selebritis dadakan, wajar bagi Manohara menjadi selebritis karena memiliki paras ayu dan citra model yang baik dan nggak neko – neko. Tidak seperti Host acara GOSPOT rabu pagi tadi sangat narsis untuk menjadi selebritis atau orang Indonesia yang Nasionalis. Dalam acara rabu pagi tersebut Manohara juga dianggap menutupi bukti perlakuan penyiksaan dari sang saumi. Manohara di kabarkan memanfaatkan situasi ini mengambil keuntungan financial.


Diatas sudah diungkap bahwa Manohara dan kuasa hukumnya menyikapi proses selanjutnya dengan sangat hati – hati, memilih dokter juga perlu hati – hati atau memilih dokter yang tidak bias disuap oleh pihak Kerajaan Kelantan. Bukti – bukti penyiksaan sudah difoto dan akan diberikan kepada pihak penyidik kepolisian Indonesia, mengenai foto – foto penyiksaan di bagian tubuh luar di berikan kepada rekan – rekan pers tapi bukti penyiksaan yang ada di bagian tubuh dalam maaf: Payudara mana mungkin di perlihatkan. Host acara Go Spot atau siapa saja unsur Go Spot RCTI, apakah mau payudara anda di paksa untuk dipertontonkan untuk suatu kepentingan peliputan, mikir to…….


Saya sbagai seorang Indonesia yang memiliki rasa Nasionalis walaupun kakek moyang keturunan saya dari Negeri Jiran. Tapi rasa kemanusiannya seseorang harus ada. Kasihan lah kepada saudara kita jangan hanya menyalahkan, sudah cukup penderitaan Manohara. Sudah cukup kepedihan Manohara. Jangan ada orang Indonesia sendiri yang menusuk dari belakang. Jangan ada orang yang berkhianat dengan sesama bangsa kita sendiri. Perjuangan melawan Malaysia sudah di lakukan sejak jaman presiden Soekarno dengan gemuruh semangat nasionalisme tinggi, sampai cap jempol darah waktu perebutan Pulau Ambalat 2007, kenapa tim Go Spot menodai rasa nasionalisme itu.


BAGAIKAN BURUNG DALAM SANGKAR EMAS


Manohara di sekap dalam kamar rahasia dibalik rak buku dengan ukuran kamar kecil. Akses keluar sulit, kalau bisa keluar ada pengawalan dari pihak kerajaan. Dikamar kecil tersebut Manohara mendapatkan perlakuan penyiksaan dari di silet sampai penyimpangan seksual. Dari di suntik gemuk sampai disuntik tidur. Bandingkan wajah ayu sebelum menikah dengan sesudah pulang di tanah air Indonesia. Gemuk yang tidak lumrah dan tidak proporsional.


Rakyat Indonesia percayalah dengan saudara sebangsa setanah air kita sendiri jangan percaya dengan orang asing atau pengkhianat bangsa seperti Ichsan. Kalau kita memang mampu menjaga nasionalisme bangsa kita maka bangsa kita akan disegani bangsa lain dan berjaya selama – lamanya. Bangsa kita tidak suka permusuhan tapi bangsa kita juga tidak mau dihina.


Manohara dan Fakhri di pesta pernikahannya setahun silam di Malaysia.

Manohara di pesta pernikahannya

Manohara di pesta pernikahannya


Banyak orang dalam kerajaan Kelantan yang respect terhadap Manohara, ada yang memberitahu waktu ibu Desy Fajarina menyampaikan perasaannya di TV Indonesia. Ada Sang Datuk yang memberitahu ibu Desy bahwa Manohara pergi ke Singapura menginap di Hotel Royal bersama keluarga kerajaan dan akan diSingapura. Ini bukti ada orang yang simpati dengan penderitaan orang. Padahal mereka bukan sebangsa, hanya karena manusiawi saja.

Untuk saudara sebangsa dan setanah air jangan silau mata karena uang dan memojokkan saudara senegara Allah SWT akan mengadzab kalian Insyaallah. 

7webmatic Pictures, Images and Photos

Entri Populer