SOSIS MEMATIKAN cari dan tangkap oknumnya

Kamis, 23 April 2009









SOSIS MEMATIKAN, HINDARI SOSIS BERI MAKANAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA


Muncul isu tentang makanan berbahaya lagi, lagi – lagi media yang berani mengungkap semua ini. Bahkan media lebih detail mengungkap bahan makanan berbahaya, kalau saja pihak lembaga pemerintah yang bisa memberhentikan semua itu sebelum terlambat. Dinas Kesehatan, BPOM yang bertanggung jawab mengenai makanan dan kesehatan. Terasa mandul dan tidak bekerja, kalau sudah ditegur baru marah – marah dan menutupi kesalahan. Mana mau merasa salah, kita tinggalkan dulu mana yang salah dan yang benar. Nuget yang biasa oleh anak – anak biasa disebut sosis, banyak sekali ragam atau variasinya. Ada yang warnanya merah ada yang mirip paha ayam kecil, ada lagi yang panjang bisa di iris seperti per. Kalau kita lihat berita sore di trans TV kru investigasi mengungkap bahwa sosis ada yang dibuat dengan nakal. Sosis dibuat dari ayam tiren (ayam mati kemaren)dan campuran adonan terigu exp atau kedaluarsa, ditambah cairan kimia mayat formalin. Padahal formalin sudah diperketat peredarannya, disekitar Semarang saja saya pernah tanya – tanya sulit sekali harus dengan surat karena pereedarannya harus dilaporkan. Kita lanjutkan dengan pembuatan sosis, yang terlanjur mematikan. Kalau trans TV dana bisa menyampaikan dengan detail plus wawancara dengan seorang kasus, pertama – tama kita lihat oknum mencoba memberi alasan katanya “ karena cari kerja susah” jadi terpaksa dijalani juga pembuatan sosis dari ayam tiren. Karena biayanya jauh murah 3 – 4 kali dibanding dengan dengan ayam waras dipasar, oknum di ikuti dengan kamera tersembunyi menuju ke tempat pedagang ayam potong. Mereka bertransaksi didepan 3 ekor ayam potong aatau pedaging yang sudah tergeletak dipojok kandang. Kalau kita biasa beli ayam waras di pasar dengan harga 30.000 – 40.000 ayam tiren ini hanya ditebus dengan Rp.5.000,- /ekor kita bandingkan 6 – 8 kali lipat lebih murah, kita bisa banyangkan keuntunganny. Perjalanan oknum sosis ayam tiren belum berhenti setelah menaruh ayam tirennya, oknum melaju ke pasar dan membeli tepung terigu yang sudah exp / kedaluarsa. Keliahatannya oknum dan pemilik toko sudah biasa transaksi tepung terigu kadaluarsa, karena tepung ini sudah dipisah sendiri tidak menjadi satu dengan tumpukan terigu yang lainnya. Si pemilik toko sudah mematok harga per kg tepung terigu exp. Tidak sulit mendapatkan terigu ini, mereka berlalu dari pasar. Dengan bahan yang sudah siap ayam tiren, terigu exp ditambah formalin guna mengawetkan ayam dan menghilangkan bau ayam tiren yang mulai membusuk. Ternyata formalin didapat si oknum dengan mudah, hanya tinggal telpon langganannya yang menyiapkan sekaligus mengantarsampai tujuan cukup rapi juga. Siapa pedagang formalin ini, karyawan sebuah toko kimia di Jakarta. Tidak aneh juga, lingkaran setan formalin masih bocor setelah diatur dengan undang – undang serta diperketat peredarannya. Kalau kita lihat oknum sudah lhai mulai dari mebersihkan ayam tiren dengan bersih dan mencampur terigu dan air serta formalin dengan takaran sesuai pengalaman saja. Jadilah sosis ayam tiren, tinggal jual dengan laris manis kita lihat diserbu anank – anak SD. Pantau akibatnya mulai dari formalin dulu bisa mengakibatkan penyakit kanker dan kaganasan yang lain, ayam tiren mulai membusuk dan banyak sekali bakteri yang sudah ada pada tubuh ayam tiren itu. Kesehatan lagi – lagi jadi ancaman dari praktek legal tersebut. Kita lihat saja aturan yang ketat mengenai pengolahan pangan di suatu pabrik atau home industri berijin. Sesuai dengan UU No.7 th 1996 Tentang Pangan yang mengatur tentang 1.keamanan pangan 2.mutu dan gizi pangan 3.label dan iklan pangan 4.pemasukan dan pengeluaran ke dalam dan keluar wilayah Indonesia 5.Tanggung jawab industri pangan 6.peran serta masyarakat 7.pengawasan 8.ketentuan pidana Semua sudah diatur, tinggal perjalanannya yang kita awasi, semua pengawasan dan keamanan pangan tersebut diatas perlu peran serta masyarakat. Batasan makanan kadaluarsa juga sudah diatur undang – undang dan peraturan pemerintah, diantaranya : Permenkes RI No.180 / Menkes / Per / IV / 85 tentang makanan kedaluarsa Surat Keputusan Dirjen POM No.01323 / B / SK / 1985 tentang petunjuk pelaksanaan permenkes RI No.180 Surat Keputusan Dirjen POM No. 02591 / B/ SK / VIII / 91 / tentang perubahan lampiran permenkes RI No.180 MIKROBA PANGAN Mikroba pangan bisa masuk melalui : tanah (spora mikroba) air (melalui kotoran manusia dan hewan) manusia juga sumber masuknya mikroba (rambut, tangan, kulit) hewan (bulu, kulit) udara dan debu pencemaran selama penanganan dan pengolahan Mikroba pangan juga ada yang menguntungkan lho : mikroba membantu pembentukan produk fermentasi tempe, oncom, susu fermentasi yang menjadikan pembusukan, keracunan, dan kerusakan pada bahan pangan makanan dan minuman fermentasi (yogurt, yakult,sosis) memproduksi senyawa – senyawa yang menimbulkan cita rasa yang khas memproduksi asam yang dapat mengawetkan makanan Pertumbuhan Mikroba perlu nutrisi (sumber karbon, nitrogen dan mineral) protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral kondisi lingkungan yang mendukung nulai aw (aktifitas air) dan pH (tingkat keasaman) bahan pangan protein tinggi, pH sekutar netral dan aw diatas 0,95 misal daging, susu, telur dan ikan ada sel bakteri yang mampu membelah diri dan berkembang biak dalam waktu <>

7webmatic Pictures, Images and Photos

Entri Populer