Bahaya Shisha Dapat menyebarkan TBC

Kamis, 22 Maret 2012


Kuman tuberculosis (TBC atau TB) pada dasarnya susah menular
Namun bergantian menghisap shisha atau hookah terbukti bisa menularkan penyakit
yang dicirikan dengan batuk kronis ini


Singapura, Kuman tuberculosis (TBC atau TB) pada dasarnya susah menular, bahkan jarang sekali ditularkan lewat alat makan. Namun bergantian menghisap shisha atau hookah terbukti bisa menularkan penyakit yang dicirikan dengan batuk kronis ini.

Health Promotion Board (HPB) di Singapura saat ini tengah memberi perhatian khusus pada shisha (hookah) atau water pipe. Alat untuk menghisap tembakau ini dianggap lebih aman dari rokok biasa karena memiliki rasa buah-buahan, sehingga banyak disukai anak muda.

Padahal menurut berbagai penelitian, shisha sama sekali tidak lebih aman dibandingkan rokok. Bahkan karena dianggap aman, pengguna cenderung menghisapnya lebih dalam dan pada akhirnya racun yang terhisap menjadi jauh lebih banyak daripada saat menghisap rokok biasa.

Bukan hanya racunnya yang berbahaya, tradisi menghisap shisha yang biasanya dilakukan secara berkelompok juga memiliki risiko lain. Jika tidak sering-sering dibersihkan, shisha bisa menularkan kuman-kuman berbahaya termasuk TBC yang menular lewat droplet atau bercak dahak.

Sepintas agak berlebihan, sebab biasanya kuman TBC hanya menular lewat kontak langsung dengan lendir pernapasan dan bahkan tidak mudah menular lewat alat makan. Namun bagaimanapun, para ahli mengatakan bahwa risiko penularan TBC lewat shisha sama sekali bukan mitos.

"Kalau Anda google 'water pipe and TB' maka ada banyak sekali artikel yang menegaskan risiko tersebut," kata Dr Judith Mackay, salah seorang penulis buku The Tobacco Atlas kepada detikHealth usai mempresentasikan bukunya dalam 15th World Conference on Tobacco or Health di Suntec Convention Center Singapura, Jumat (23/3/2012).

Seperti apapun bentuk alatnya, asap yang dihirup melalui shisha sama saja dengan asap rokok karena sama-sama berasal dari pembakaran tembakau. Seperti diberitakan sebelumnya, asap rokok atau tembakau dapat meningkatkan risiko infeksi TBC hingga 2 kali lipat.

Saat menggunakan shisha, bukan hanya asapnya yang membuat risiko infeksi meningkat. Droplet atau bercak dahak yang kemungkinan menempel di pipa atau alat hisap bisa ikut terhisap oleh pemakai shisha selanjutnya, yang daya tahan tubuhnya menurun akibat pengaruh asap tembakau.

Karena risikonya jauh lebih besar dibanding rokok biasa, shisha butuh pengawasan lebih serius agar anak muda tidak gampang mendapatkanya. Seperti di Mesir misalnya, merokok dengan shisha dikenai pajak 100 persen sementara rokok biasa pajaknya malah hanya 70 persen.

7webmatic Pictures, Images and Photos

Entri Populer