SERANGAN SERANGGA TOMCAT BISA MELEPUH

Kamis, 22 Maret 2012


BERITA MENARIK, baca disini

Keresahan warga karena serangan serangga tomcat atau kumbang paederus akhir-akhir ini karena habitat aslinya sudah tergusur oleh alih fungsi lahan.

Persawahan dan mangrove merupakan habitat serangga itu. Sebagai predator pemangsa wereng, sebenarnya petani sudah biasa "bersahabat" dengan tomcat. Jika hama wereng banyak menyerang tanaman padi, diprediksi populasi tomcat juga meningkat karena ketersediaan pakan dan cuaca lembab.

Menurut Saputa, pakar hama dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, para petani sebenarnya sangat familier dengan paederus ini dan tidak pernah ada masalah karena tidak memukulnya. Serangga ini tidak merugikan, tetapi justru membantu petani dalam mengendalikan hama wereng. "Serangan tomcat itu akibat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia" kata Saputa kepada Tempo, Kamis 22 Maret 212. " Ia tidak akan menyerang kalau tidak terganggu."

Seperti diketahui, warga Surabaya sangat resah dengan serangan serangga tomcat. Tidak sedikit warga yang tinggal di apartemen East Coast, Kenjeran, dan Wonorejo mengalami peradangan kulit (dermatitis) akibat serangga ini. Data terakhir, setidaknya 13 kecamatan di Kota Surabaya yang terkena dampak serangan Tomcat

Habitat tomcat di daerah hutan mangrove yang berada di dekat Apartemen East Coast telah beralihfungsi. Biasanya tomcat hidup di daerah persawahan atau tempat-tempat lembab lainnya, salah satunya adalah hutan Mangrove. Kerusakan habitat tomcat mendorong serangga ini mencari lingkungan yang baru sebagai tempat tinggal hingga merambah ke pemukiman penduduk.

Menurut Saputa, faktor lembab berpengaruh terhadap peningkatan populasi serangga ini. Pada musim penghujan, dengan kondisi kelembaban tinggi, populasi wereng yang merupakan pakan tomcat meningkat."Ketersediaan pakan yang melimpah inilah memicu meledaknya populasi tomcat," tambah dia.

7webmatic Pictures, Images and Photos

Entri Populer